Lingkup.id Jawa Barat Tasikmalaya Wabup Tasikmalaya Tinjau Lokasi Banjir di Sukaratu, Sebut Tambang Pasir Jadi Pemicu Utama Air Bah
Tasikmalaya

Wabup Tasikmalaya Tinjau Lokasi Banjir di Sukaratu, Sebut Tambang Pasir Jadi Pemicu Utama Air Bah

Banner Iklan 1400 x 181

Lingkup.id, Tasikmalaya – Wakil Bupati Tasikmalaya, Asep Sopari Al-Ayubi, meninjau lokasi banjir yang merendam belasan rumah warga di Desa Linggajati, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya. Banjir tersebut terjadi akibat tanggul selokan jebol setelah kawasan itu diguyur hujan deras dan tertahan longsoran tanah di sekitar aliran sungai.

Banjir yang melanda Desa Linggajati pada Jumat (31/10/2025) sore itu menyebabkan 14 rumah warga terendam air bah dan sejumlah lahan pertanian rusak diterjang derasnya arus. Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya bersama TAGANA dan perangkat desa langsung melakukan penanganan darurat, termasuk membantu warga membersihkan lumpur dan mendata kerugian.

Wakil Bupati Tasikmalaya, Asep Sopari Al-Ayubi, yang turun langsung ke lokasi bersama jajaran BPBD, Dinas Sumber Daya Air Jawa Barat, BBWS Kementerian PUPR, serta Dinas Pertanian, menyebutkan bahwa penyebab banjir bukan semata curah hujan tinggi, melainkan juga faktor longsoran tanah dan aktivitas tambang pasir di wilayah hulu.

“Sebetulnya ini bukan banjir biasa, melainkan banjir air bah karena intensitas hujan yang tinggi dan tertahannya air oleh longsoran. Saat longsoran tidak mampu menahan debit air, akhirnya air bah menerjang sawah dan beberapa rumah,” ujar Asep Sopari saat diwawancarai di lokasi, Sabtu (1/11/2025).

Wabup Asep juga menyoroti adanya aktivitas tambang pasir di daerah hulu sungai yang diduga menjadi pemicu utama derasnya aliran air bah tersebut.

“Pokok permasalahannya ada di hulu, karena ada tambang pasir. Maka kami minta pemerintah Provinsi Jawa Barat meninjau ulang perizinannya. Kalau tidak berizin, mohon ditegaskan karena sudah merugikan masyarakat di bawah,” tegasnya.

Asep menambahkan, pemerintah daerah kini tengah berkoordinasi dengan berbagai instansi lintas sektor untuk melakukan langkah penanganan cepat dan pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang.

“Kami ingin penanganan cepat dan menyeluruh. Mulai dari penghijauan di hulu, pengendalian aktivitas tambang, hingga normalisasi sungai. Kalau hanya satu sisi yang dibenahi, hasilnya tidak maksimal,” tambahnya.

Wabup juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi musim penghujan dan tidak melakukan aktivitas yang bisa memperburuk kondisi lingkungan.

“Mari kita selamatkan hulu sungai melalui penghijauan, hindari eksploitasi lingkungan. Karena terbukti, hujan sedikit saja sudah menyebabkan air bah. Ini menjadi peringatan bagi kita semua,” ujarnya.

Exit mobile version