Mengapa Petani Milenial Penting untuk Ketahanan Pangan?
Lingkup.id, Nasional – Pemerintah Indonesia serius dalam memperkuat ketahanan pangan nasional melalui program Petani Milenial. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah petani milenial di Indonesia mencapai 6,18 juta orang, atau sekitar 21,93% dari total petani nasional. Untuk mendukung program ini, pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp30 triliun yang difokuskan pada optimasi lahan dan pencetakan lahan baru guna mewujudkan swasembada pangan pada tahun 2028.
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, menyatakan bahwa dana tersebut akan digunakan untuk pengadaan alat pertanian, benih, pupuk, dan kebutuhan lainnya. Setiap kelompok yang terdiri dari 15 petani muda akan menerima modal sebesar Rp3 miliar untuk mengelola lahan seluas 200 hektare. Hingga saat ini, sudah ada 3.000 tim yang aktif di lapangan, dengan total pendaftar mencapai 23.000 orang. Program ini diharapkan dapat memberikan pendapatan antara Rp10 juta hingga Rp30 juta per bulan bagi setiap petani muda, berdasarkan proyeksi hasil panen.
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) juga berkomitmen mendukung program ini melalui pembangunan dan optimalisasi jaringan irigasi, pompa air, pintu air, tanggul, serta bendungan untuk memastikan pasokan air yang memadai dan efisien. Menteri PU, Dody Hanggodo, menegaskan kesiapan jajarannya dalam mendukung ketahanan pangan dan air.
Program Petani Milenial diatur melalui Peraturan Menteri Pertanian Nomor 4 Tahun 2019, yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi generasi muda dalam sektor pertanian. Jawa Timur menjadi provinsi dengan jumlah petani milenial terbanyak, mencapai 971.102 orang, diikuti oleh Jawa Tengah dengan 625.807 orang, dan Jawa Barat sekitar 543.044 orang. Sebaliknya, DKI Jakarta mencatat angka terendah dengan hanya 2.568 orang.
Cara Pendaftaran Program Petani Milenial
Pendaftaran program ini masih terbuka untuk masyarakat yang memenuhi syarat. Calon peserta dapat mendaftar melalui situs resmi Kementerian Pertanian dengan langkah-langkah berikut:
- Akses situs resmi: Kunjungi laman resmi Kementerian Pertanian di pertanian.go.id.
- Isi formulir pendaftaran: Lengkapi data diri, termasuk nama, alamat, nomor kontak, dan latar belakang pendidikan.
- Unggah dokumen pendukung: Sertakan dokumen seperti kartu identitas, ijazah terakhir, dan surat keterangan minat dari desa atau kecamatan setempat.
- Ikuti seleksi: Proses seleksi akan mempertimbangkan niat, kemauan, dan latar belakang pendidikan calon peserta.
- Pengumuman hasil: Calon peserta yang lolos akan dihubungi melalui email atau nomor telepon yang didaftarkan.
Pemerintah terus menggalakkan program ini di berbagai daerah. Dalam kunjungan kerja di Kalimantan Selatan, lebih dari 1.000 milenial terlibat langsung dalam program cetak sawah, dengan dukungan mesin-mesin modern yang dibagikan untuk mereka gunakan.
Dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan generasi muda, program Petani Milenial diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan nasional dan memastikan regenerasi petani di Indonesia.