Lingkup.id Serba - Serbi Olahraga & Kesehatan Menuju Paralimpiade 2028: NPC Indonesia Saring Bakat Atlet Disabilitas Muda
Olahraga & Kesehatan

Menuju Paralimpiade 2028: NPC Indonesia Saring Bakat Atlet Disabilitas Muda

Banner Iklan 1400 x 181

Lingkup.id, Bandung – Sebanyak 360 atlet disabilitas dari 27 kota dan kabupaten di Jawa Barat mengikuti ajang pencarian bakat bertajuk “Mendobrak Batas” yang digelar di Sarana Olahraga (SOR) Arcamanik, Kota Bandung, pada Selasa, 27 Mei 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional yang diinisiasi National Paralympic Committee (NPC) Indonesia dalam rangka menjaring atlet-atlet potensial untuk dipersiapkan menghadapi kompetisi internasional, termasuk Paralimpiade Los Angeles 2028.

Ketua NPC Indonesia, Senny Marbun, menegaskan pentingnya proses scouting sebagai fondasi pembinaan jangka panjang. Ia menyebut, regenerasi dan identifikasi potensi sejak dini menjadi kunci dalam membangun kekuatan olahraga disabilitas Indonesia di masa depan.

“Kalau dari satu provinsi saja bisa ditemukan empat calon atlet potensial, itu sudah luar biasa. Tapi prosesnya tidak mudah. Setelah scouting, pelatih akan menilai cabang olahraga mana yang paling cocok untuk masing-masing individu,” ujar Senny.

Ia juga mengapresiasi keseriusan Jawa Barat dalam pembinaan atlet disabilitas. Menurutnya, provinsi ini menunjukkan perkembangan pesat, baik dari segi jumlah atlet maupun dukungan kelembagaan.

“Di Solo, dukungan dari pemerintah daerah sangat kuat. Saya berharap Jawa Barat bisa menyusul, apalagi potensinya besar,” tambahnya.

Ajang “Mendobrak Batas” juga menjadi bagian dari agenda nasional yang ditargetkan dilaksanakan di 36 provinsi. Namun hingga saat ini, baru tujuh provinsi yang telah menyelenggarakannya, dan Jawa Barat menjadi daerah dengan jumlah peserta terbanyak sejauh ini.

Ketua NPCI Jawa Barat, Hary Susanto, mengatakan bahwa seleksi ini menargetkan atlet muda dengan rentang usia 17–23 tahun dari ragam disabilitas, seperti daksa, netra, dan grahita. Atlet berusia di bawah 17 tahun yang menunjukkan potensi juga tetap diberi kesempatan untuk bergabung dalam proses pembinaan.

“Regenerasi adalah fokus utama kami. Banyak atlet senior di Jabar yang sudah berusia lanjut, dan ajang ini menjadi langkah penting untuk menyiapkan generasi penerus,” ujar Hary.

Dari ratusan peserta, NPC Indonesia menetapkan kuota 60 atlet terbaik dari Jawa Barat untuk mengikuti pemusatan latihan jangka panjang di Training Center NPCI Pusat, Karanganyar, Jawa Tengah. Atlet yang belum terpilih tetap masuk dalam basis data NPCI Jawa Barat untuk pembinaan lanjutan.

“Semua yang ikut hari ini adalah aset. Tidak hanya yang lolos seleksi utama, tapi seluruh peserta akan tetap kami pantau dan bina,” pungkas Hary.

Dengan komitmen kuat dan proses seleksi berjenjang seperti ini, Indonesia menatap Paralimpiade 2028 dengan lebih optimistis—bukan hanya untuk tampil, tetapi juga untuk bersaing di level tertinggi dunia olahraga disabilitas.***(Red)

Exit mobile version