Lingkup.id Jawa Barat Bandung Raya Menkes Resmikan RS Maranatha dan Resmikan Gedung Baru
Bandung Raya Jawa Barat Olahraga & Kesehatan Serba - Serbi

Menkes Resmikan RS Maranatha dan Resmikan Gedung Baru

Menkes Resmikan RS Maranatha dan Dorong Cetak Dokter

Menkes Resmikan RS Maranatha dan Dorong Cetak Dokter

Banner Iklan 1400 x 181

Lingkup.id, Bandung – Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin meminta Rumah Sakit (RS) Maranatha terus melakukan inovasi dan berkembang, untuk memberikan pelayanan kesehatan masyarakat.

Selain itu juga Menkes Budi berharap, RS Maranatha dapat mencetak tenaga dokter untuk memenuhi tenaga medis di Indonesia yang masih kurang. Hal itu dikatakan Menkes Budi Gunadi Sadikin saat peresmian dua gedung baru RS Maranatha, Kamis (7/8/2025).

Rumah Sakit yang didirikan oleh Yayasan Perguruan Tinggi Kristen (YPTK) Maranatha yang sebelumnya bernama RS Unggul Karsa Medika, kini resmi bertranformasi menjadi RS Maranatha. “Penting, bapak Presiden Prabowo sudah bilang dokter kita lulusannya harus minimal 30 atau 40 ribu. Daerah daerah kabupaten/kota masih sangat banyak kekurangan.

Maranatha rumah sakit ini saya harapkan bukan hanya untuk melayani saja, tapi kalau bisa naikan ekspansinya untuk lebih banyak mendidik dokter dokter,”ucap Menkes Budi Gunadi Sadikin. Menkes juga sempat meninjau gedung baru yang diresmikan. Ia juga memuji RS Maranatha yang memiliki lingkungan sangat bersih.

Menkes Budi juga berpesan, agar Maranatha dapat melayani sepenuhnya kebutuhan kesehatan masyarakat, terutama layanan BPJS Kesehatan. Ia juga berharap tidak hanya di wilayah kota besar, tapi Maranatha dapat membangun fasilitas kesehatan di wilayah kecil lainnya. “Tugas melayani dan mendidik bisa dilakukan oleh Maranatha.

Kalau bisa bukanya jangan hanya di kota besar, tapi juga kota kecil,”ucap Menkes Budi. Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum YPTKM, Orias Petrus Moedak, menggarisbawahi pentingnya sinergi antara pemerintah, BPJS Kesehatan, dan institusi pendidikan dalam menjawab tantangan pelayanan kesehatan nasional.

Ia juga menekankan bahwa pengembangan Rumah Sakit Maranatha merupakan bagian dari sinergi dua pilar utama Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Maranatha, yaitu pendidikan dan kesehatan. “Pasien pun diharapkan bertambah. Selain itu juga ikut berkontribusi menghasilkan dokter spesialis, kita mengarah juga ke sana,”ucap dia.

Orias juga menambahkan, untuk pelayanan BPJS kesehatan di RS Maranatha sekitar 95 persen. Sedangkan sisanya merupakan pasien umum atau mandiri. Ditegaskannya juga, penambahan gedung baru juga merupakan upaya untuk meningkatkan pelayanan terhadap pasien BPJS Kesehatan. RS Maranatha berkomitmen untuk tidak membeda bedakan pasien antara BPJS Kesehatan dan umum.

Direktur Utama RS Maranatha, dr. Ferdinan Sutejo, MMR., menyampaikan bahwa peresmian gedung baru ini merepresentasikan langkah nyata menuju sistem pelayanan yang future-proof, berbasis digital, dan mengedepankan budaya kerja humanis seperti Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun.

Ia juga menekankan bahwa Rumah Sakit Maranatha telah menjadi Rumah Sakit Pendidikan Satelit, mendukung pendidikan klinik dan integrasi riset akademik. Gedung baru yang diresmikan menambah total luas layanan sebesar 7.480 m², yang mencakup ICU, ruang hemodialisa, 49 kamar VIP, rawat inap kelas 1, ruang isolasi, hingga 13 poliklinik spesialis.

Seluruh layanan terintegrasi dengan sistem IT modern, rekam medis elektronik, dan kesiapan penuh terhadap pelayanan telemedicine. Sebagai bagian dari Universitas Kristen Maranatha, RS Maranatha saat ini telah menjadi lokasi praktik klinik bagi lebih dari 3.500 mahasiswa Fakultas Kedokteran sejak tahun 2022. Kolaborasi ini mencerminkan peran aktif RS dalam mendukung pendidikan kedokteran dan riset akademik di lingkungan universitas.

 

Baca juga: Kawal Dana Pendidikan, Kejaksaan dan Polres Tasikmalaya Awasi Revitalisasi Sekolah

Exit mobile version