LINGKUP.ID, TASIKMALAYA – Di tengah upaya pemerintah menjaga ketahanan pangan nasional, praktik curang justru mencederai harapan petani. Kejaksaan Negeri Kabupaten Tasikmalaya resmi mengungkap dugaan korupsi dalam penyaluran pupuk bersubsidi tahun 2021–2024 yang kini masuk tahap penyidikan.
Dari hasil pemeriksaan 27 saksi dan penyitaan berbagai dokumen serta rekening terkait, terkuak indikasi kuat adanya penyelewengan distribusi pupuk yang seharusnya menjadi hak petani kecil.
“Pupuk ini adalah napas bagi para petani. Ketika distribusinya disalahgunakan, bukan hanya petani yang dirugikan, tapi negara pun ikut menanggung beban,” tegas Heru Widjatmiko, Kepala Kejari Kabupaten Tasikmalaya, saat memberikan pernyataan resmi.
Heru menambahkan, kasus ini ditangani serius oleh tim Pidana Khusus (Pidsus) karena menyangkut hajat hidup masyarakat luas dan menjadi bagian dari misi besar negara dalam menjaga stabilitas pangan.
Tim penyidik tak hanya memeriksa saksi-saksi dari kalangan kios pupuk lengkap (KPL), distributor, dan petani, tetapi juga menyita sejumlah rekening yang terindikasi sebagai tempat mengalirnya dana hasil penyimpangan.
“Kami telah menyita sejumlah dokumen penting dan rekening yang dicurigai digunakan dalam praktik penyalahgunaan pupuk bersubsidi ini,” ujar Heru.
Sementara itu, Kasi Intelijen Kejari, Bobby Muhamad Ali Akbar, menuturkan bahwa pihaknya terus mendalami berbagai bukti pendukung. “Kami masih dalam proses pengumpulan alat bukti tambahan. Semua dilakukan agar kasus ini tuntas tanpa celah,” katanya.
Rahmat Hidayat SH MH, Kepala Seksi Pidsus, menjelaskan bahwa hasil penyidikan awal menunjukkan adanya penyimpangan distribusi pupuk yang tidak sesuai dengan sasaran penerima. Pupuk yang seharusnya sampai ke tangan petani justru disalurkan ke pihak yang tidak berhak.
“Kerugian negara akibat praktik ini sangat signifikan. Kami sudah ekspose perkara bersama auditor untuk penghitungan final kerugiannya,” ungkap Rahmat.
Kejaksaan Negeri Kabupaten Tasikmalaya menegaskan komitmennya untuk menuntaskan kasus ini secara transparan. Proses hukum terus berjalan dan publik menanti: siapa aktor di balik layar skandal ini?