Lingkup.id, Bandung – Puluhan karyawan eFishery menggelar aksi damai #TownhallDarurat di kantor eFishery, Jalan Malabar, Kota Bandung, pada Kamis 23 Januari 2024. Dalam aksi yang diikuti anggota Serikat Pekerja Multidaya Teknologi Nusantara (SPMTN), mereka menuntut kejelasan perusahaan terkait isu fraud yang tersebar.
Diketahui manajemen eFishery diduga menggelapkan dana mencapai USD 600 juta atau sekitar Rp9,7 triliun. Sekjen SPMTN Icad mengatakan, isu yang berkembang saat ini sangat merugikan karyawan yang mengaku tidak terlibat dalam kejadian itu. Mereka kecewa dan menuntut keterbukaan manajemen agar tidak ada lagi informasi yang simpang siur.
“Banyak karyawan yang nggak tahu apa-apa, kami kerja supaya punya rekam jejak yang bagus. Sangat gak fair yang berbicara eFishery ini fraud sistematis. Menurut saya gak fair, sepertinya gak elok juga, gak mungkin juga kita mau kasih uang yang gak halak ke anak dan keluarga kita,” kata Icad saat ditemui seusai aksi damai berlangsung.
“Saya dari serikat mengecam keras berita yang tidak berimbang, yang menyatakan bahwa eFishery karyawannya seluruhnya terlibat fraud, itu tentu tidak, kami ingin kerja aja,” ujarnya.
Dia yang mewakili ribuan karyawan lainnya itu pun menyayangkan atas narasi yang berkembang yang seolah-olah menyeret pegawai lain.
Menurutnya, sampai saat ini, belum ada penjelasan secara resmi dari manajemen ihwal masalah yang sedang terjadi di startup budidaya ikan dan udang tersebut. “Belum ada informasi sama sekali,” imbuhnya.
Dalam aksi ini, SPMTN mengajukan tiga tuntutan utama kepada manajemen perusahaan:
- Pertama, SPMTN menuntut perusahaan membatalkan rencana PHK massal dan melakukan peninjauan kembali terhadap lini bisnis yang bisa dikembangkan.
- Kedua, SPMTN mendesak perusahaan untuk menjalankan kembali operasional bisnis guna memastikan keberlanjutan bisnis serta dampak para pembudidaya, petambak, pekerja, dan eFishery di masa mendatang.
- Ketiga, SPMTN menuntut manajemen perusahaan secara resmi memberikan klarifikasi kepada publik untuk mengembalikan citra pekerja eFishery yang mayoritas tidak terlibat dalam isu perbedaan laporan keuangan.
Manajemen perlu secara tegas menyampaikan bahwa mayoritas dari pekerja eFishery tidak terlibat dalam tindakan penggelembungan laporan keuangan atau yang diberitakan dengan fraud tersistematis di semua lini, dan bahwa pada kenyataannya bisnis di eFishery berjalan, memiliki potensi besar, dan memberikan dampak besar ke ekosistem.
SPMTN berharap perusahaan segera merespons tuntutan ini untuk mencegah konflik berkepanjangan dan menjaga keberlanjutan ekosistem eFishery.
Baca Juga: Pegawai eFishery Angkat Suara: Tidak Semua Karyawan Terlibat dalam Dugaan Kecurangan