Lingkup.id, Tasikmalaya – Jenderal TNI (Purn.) Wiranto, yang saat ini menjabat sebagai Penasihat Khusus Presiden Prabowo Subianto di Bidang Politik dan Keamanan, menghadiri acara penutupan pendidikan bela negara bagi mahasiswa baru Universitas Siliwangi (Unsil), Senin (20/01/2024). Program ini diikuti oleh ribuan mahasiswa baru dan berlangsung dengan penuh antusiasme di kampus Unsil, Tasikmalaya, Jawa Barat.
Dalam pidatonya, Wiranto menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan pendidikan bela negara di Universitas Siliwangi, yang menurutnya telah berjalan dengan baik dan sesuai tujuan. Program ini dirancang untuk membekali mahasiswa dengan wawasan kebangsaan, nilai-nilai cinta tanah air, serta kesiapan untuk berkontribusi dalam membangun bangsa.
“Kalian adalah generasi penerus bangsa yang kelak akan menjadi pemimpin Indonesia. Tugas besar menanti kalian untuk mengawal bonus demografi dan menyongsong visi besar Indonesia Emas 2045,” ujar Wiranto di hadapan para mahasiswa.
Pendidikan bela negara di Universitas Siliwangi tidak hanya berfokus pada penguatan wawasan kebangsaan, tetapi juga membentuk karakter mahasiswa agar siap menghadapi tantangan global. Menurut Wiranto, pendidikan ini adalah salah satu cara untuk mempersiapkan mahasiswa sebagai generasi penerus yang memiliki jiwa nasionalisme dan kepemimpinan yang kokoh.
“Melalui program ini, kalian tidak hanya belajar tentang tanggung jawab terhadap bangsa, tetapi juga mempersiapkan diri untuk menjadi individu yang mampu memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat,” tambahnya.
Selain menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan program, Wiranto juga memberikan motivasi kepada mahasiswa baru. Ia menekankan pentingnya memiliki empat kualifikasi utama yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, yang disebutnya sebagai empat pilar kepemimpinan, yakni :
Kecerdasan intelektual – Kemampuan untuk berpikir strategis dan memahami kompleksitas situasi.
Kecerdasan emosional – Keterampilan mengelola emosi dan membangun hubungan yang baik dengan orang lain.
Kreativitas – Inovasi dalam mencari solusi untuk berbagai tantangan.
Kekuatan spiritual – Landasan moral dan etika yang menjadi pedoman dalam bertindak.
Sebagai tambahan, Wiranto mengingatkan para mahasiswa untuk meneladani kepemimpinan Rasulullah Muhammad SAW, yang didasarkan pada empat sifat utama: sidiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), tabligh (menyampaikan kebenaran), dan fathonah (cerdas).
“Jika kita mengikuti jejak kepemimpinan beliau, kita akan memiliki pedoman yang jelas untuk membawa perubahan positif bagi bangsa ini,” tuturnya.
Program pendidikan bela negara di Universitas Siliwangi menjadi bagian dari langkah strategis untuk membangun generasi muda yang cinta tanah air, disiplin, dan berintegritas. Program ini juga bertujuan untuk mencetak mahasiswa yang memiliki kesiapan mental dan fisik untuk menghadapi berbagai tantangan di era modern.
Penutupan program berlangsung dengan khidmat, dihadiri oleh jajaran pimpinan Universitas Siliwangi, perwakilan pemerintah daerah, serta para mahasiswa yang terlihat sangat antusias. Acara ini sekaligus menjadi momentum untuk memperkuat semangat kebangsaan di kalangan generasi muda.
Dengan selesainya program ini, diharapkan para peserta dapat menginternalisasi nilai-nilai bela negara dalam kehidupan sehari-hari serta menjadi motor penggerak perubahan positif untuk masa depan Indonesia.
“Melalui pendidikan bela negara, kami berharap mahasiswa tidak hanya menjadi generasi yang berpendidikan, tetapi juga memiliki semangat pengabdian yang tinggi kepada Nusa dan Bangsa,” pungkas Wiranto.