Jawa Barat Sumedang

Waspada Cuaca Ekstrem, BPBD Sumedang Catat 19 Bencana pada Januari 2025

Lingkup.id, Sumedang – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang mencatat sepanjang Bulan Januari 2025 ada 19 bencana di wilayah Kabupaten Sumedang Jawa Barat. Dari jumlah tersebut, bencana tanah longsor paling mendominasi dengan jumlah 7 kali kejadian.

Selain tanah longsor, wilayah Sumedang juga dilanda bencana lainnya, di antaranya banjir (3 kali), angin kencang (2 kali), sambaran petir (1 kali), kebakaran gedung/permukiman (2 kali), rumah roboh (3 kali), dan pohon tumbang (1 kali).

Kepala Pelaksana BPBD Sumedang, Atang Sutarno menjelaskan dari 19 kejadian bencana tersebut, sebanyak 106 jiwa dari 35 keluarga terdampak. Selain itu, 35 rumah mengalami kerusakan, dengan rincian 5 rumah rusak berat, 8 rusak ringan, serta 10 hektar lahan yang juga terdampak.

“Saat ini, wilayah Sumedang berpotensi menghadapi cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan, dengan hujan lebat disertai petir dan angin kencang,” kata Atang, Kamis (6/2/2025).

Informasi tersebut, kata Atang, disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), yang juga memperingatkan adanya peningkatan risiko bencana, termasuk banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.

Menyikapi kondisi tersebut, Penjabat (Pj) Bupati Sumedang, Yudia Ramli mengimbau seluruh masyarakat untuk lebih meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah pencegahan guna mengurangi dampak bencana.

“Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama. Oleh karena itu, kami mengajak semua pihak untuk bekerjasama dalam meminimalkan dampak cuaca ekstrem yang akan datang,” ujar Yudia.

Dalam rangka mitigasi bencana, Pemda Sumedang memberikan sejumlah imbauan kepada masyarakat. Warga yang tinggal di daerah rawan longsor dan banjir diimbau untuk selalu waspada, terutama saat terjadi hujan deras dalam durasi lama. Selain itu, masyarakat juga diingatkan untuk menghindari aktivitas di sekitar pohon besar, tiang listrik, atau area yang berpotensi terdampak angin kencang.

“Warga juga diminta untuk memastikan saluran air tetap bersih agar air hujan dapat mengalir dengan lancar dan mengurangi potensi banjir. Selain itu, penting bagi warga untuk memantau gejala awal tanah longsor, seperti retakan tanah atau pergeseran pohon, dan segera melaporkan hal tersebut ke aparat desa atau BPBD Sumedang,” tambahnya.

Lebih lanjut, masyarakat juga dianjurkan untuk memangkas cabang atau dahan pohon yang terlalu lebat, terutama yang berada dekat permukiman atau jalan raya, guna mengurangi risiko pohon tumbang akibat angin kencang.

Pemantauan cuaca juga penting, oleh karena itu warga diminta untuk terus mengikuti informasi cuaca dari BMKG atau Instagram BPBD Sumedang. Jika terjadi situasi darurat, warga diharapkan mengikuti arahan dari pihak berwenang terkait langkah-langkah evakuasi.

Dengan meningkatnya ancaman cuaca ekstrem, diharapkan seluruh masyarakat Sumedang dapat lebih waspada dan melaksanakan langkah-langkah pencegahan agar dampak bencana dapat diminimalkan. **

 

 

    Lingkup.id Banner Iklan 960 x 150 px