Lingkup.id, Bandung – Dalam upaya memperkuat pembangunan keluarga berkualitas sebagai fondasi menuju Indonesia Emas 2045, Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal bekerja sama dengan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (BKKBN) menggelar kegiatan fasilitasi teknis Program Bangga Kencana bersama mitra kerja di kawasan Solokanjeruk, Kabupaten Bandung. Jumat, 20 Juni 2025.
Dengan mengusung tema “Keluarga Berkualitas untuk Indonesia Emas”, kegiatan ini menjadi wadah strategis dalam memperluas pemahaman masyarakat terkait pentingnya perencanaan keluarga, pengentasan kemiskinan, dan percepatan penurunan angka stunting melalui pendekatan yang inklusif dan partisipatif.
Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, menegaskan bahwa program kemitraan seperti ini sangat penting dalam menyampaikan arah dan kebijakan pemerintah kepada masyarakat, terutama terkait pembangunan keluarga.
“Selama ini mindset masyarakat soal BKKBN masih sebatas urusan KB. Padahal, sekarang kita mendorong lahirnya komunitas berencana yang menitikberatkan pada pembentukan keluarga yang sehat, kuat, dan siap menyongsong masa depan,” ujar Cucun.
Selain itu, Cucun juga menyoroti isu stunting sebagai persoalan krusial yang menjadi perhatian utama Presiden RI Prabowo Subianto.
Dalam konteks tersebut, Cucun menyatakan DPR siap mendukung penuh program-program strategis BKKBN, baik dari sisi regulasi maupun penguatan anggaran.
“Stunting adalah masalah serius yang harus kita tangani bersama. Maka dari itu, melalui fungsi anggaran dan legislasi di DPR, kami siap memberikan dukungan, termasuk saat pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian dan Lembaga (RKKL). Ini menjadi momentum penting untuk menyinergikan program kerja antara eksekutif dan legislatif,” tuturnya.
Menurut Cucun, program-program seperti Kampung KB yang melibatkan tokoh agama, kader KB, dan masyarakat luas, terbukti efektif dalam membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya membangun keluarga yang berdaya.
Ia juga menyinggung bahwa pembangunan generasi unggul tak hanya soal fisik dan gizi, tapi juga penguatan daya pikir dan pendidikan.
“Bukan hanya makanan bergizi gratis, tapi juga gizi untuk pikirannya. Maka program-program pendidikan seperti sekolah rakyat, sekolah unggulan, adalah bagian dari strategi menciptakan generasi unggul,” jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Utama BKKBN, Prof. Budi Setiyono menjelaskan bahwa transformasi peran BKKBN saat ini tidak lagi hanya berfokus pada kontrasepsi, melainkan sudah bergerak jauh melampaui konsep family planning (beyond family planning).
“Program KB kini telah mencapai tahap kedewasaan, masyarakat sudah paham manfaatnya,” ujar Prof Budi.
“Fokus kita sekarang adalah pemanfaatan hasil tersebut untuk membangun keluarga yang berkualitas, kohesif, dan produktif dalam menghadapi tantangan global serta memanfaatkan bonus demografi menuju Indonesia Emas,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa BKKBN tengah menyusun roadmap (peta jalan) pembangunan kependudukan yang presisi, terintegrasi dari tingkat pusat hingga desa, guna memastikan ketersediaan sarana dan layanan publik yang sesuai dengan kebutuhan penduduk.
“Kita ingin pembangunan berbasis data kependudukan yang akurat, sehingga kebutuhan masyarakat — dari pendidikan, kesehatan, hingga pekerjaan — dapat dipenuhi dengan tepat. Dengan cara ini, Indonesia Emas tidak hanya menjadi slogan, tetapi realitas yang diraih bersama,” pungkasnya.**