Lingkup.id, Bandung – Dalam program 100 Hari Kerja Bupati Bandung indikator pembangunan torehkanprestasi signifikan dalam menunjukan trend capaian yang memuaskan. Hal ini disampaikanKepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) KabupatenBandung, H. Marlan S.Ip. M.Si, Senin (02/06/25).
Menurut Marlan, keberhasilan ini tidak lepas dari strategi pengelolaan pembangunan yangterintegrasi dengan pendekatan riset dan inovasi. Strategi tersebut telah dituangkan secarasistematis dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)2025–2029 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026.
“Perencanaan berbasis data dan riset menjadi pondasi penting bagi pembangunanberkelanjutan di Kabupaten Bandung. Capaian ini merupakan cerminan dari arah kebijakan yangtepat dan implementasi program prioritas yang berdampak langsung kepada masyarakat,” ujar Marlan.
Sepanjang tahun 2024 Kabupaten Bandung menunjukkan lonjakan indeks inovasi daerah. Jumlah inovasi daerah ini meningkat dari 45 pada tahun 2023 menjadi 64 pada tahun 2024, sehingga mengangkat status Kabupaten Bandung menjadi “Sangat Inovatif”.
Sebagai pilar Perencanann Pembangunan BAPPERIDA mencatat 13 program prioritas BupatiBandung telah berdampak signifikan dan koheren positif pada keberhasilan pembangunan Kabupaten Bandung. Salah satunya adalah Kartu Tani Sibedas, Pemerintah Kabupaten Bandungmelalui program Kartu Tani Sibedas memperkuat sektor pertanian dengan menghadirkan sistem perlindungan menyeluruh bagi petani.
Program ini dirancang sebagai jaring pengaman terhadap dampak gejolak ekonomi global, kerentanan bencana alam, risiko usaha tani, serta ketimpangan sistem pasar yang kerap tidak berpihak pada petani kecil. Melalui program ini, petani di Kabupaten Bandung mendapatkan akses pada asuransi pertanian dan bantuan premi usaha tani, yang kini diperluas dalam bentukhibah sarana produksi.
Skema ini dinilai efektif dalam mengurangi beban biaya produksi petani, sekaligus meningkatkan ketahanan pangan daerah. Tak hanya memberikan perlindungan ekonomi, Kartu Tani Sibedas juga menjadi sarana pemberdayaan sosial. Program ini mendorong terbentuknya interaksi dan solidaritas antar petani, yang menjadi penghubung penting dalam pelaksanaan berbagai program perlindungan dan pengembangan petani secara kolektif.
Lanjut marlan menjelaskan, untuk terus mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusiapemerintah kabupaten bandung membentuk program pemberian insentif kepada guru ngaji, insentif ini berupa bantuan uang tunai serta jaminan kesehatan dan ketenagakerjaan melaluiBPJS, yang sekaligus menjadi bentuk apresiasi terhadap peran strategis guru ngaji dalam membangun mental dan spiritual generasi muda.
Program ini terbukti efektif membantu anak-anak dalam meningkatkan kemampuan membacadan menulis Al-Quran, serta menanamkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Tidakhanya berdampak pada aspek akademis keagamaan, program ini juga berpengaruh positifterhadap pembentukan karakter dan perilaku anak.
Selain itu, insentif ini secara tidak langsung turut meningkatkan kesejahteraan guru ngaji, terutama di wilayah pelosok, yang selama inimenjadi simpul ketahanan sosial dan ekonomi masyarakat. Sementara itu, Beasiswa Ti Bupati (BESTI) dinilai berhasil memperluas akses pendidikan tinggibagi mahasiswa kurang mampu atau berprestasi, mendukung peningkatan kualitas SDM Kabupaten Bandung.
Marlan menambahkan prestasi ini sebagai bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Bandungdalam mewujudkan visi Kabupaten Bandung yang Lebih Bedas. “ Kami yakin, prestasi berbasis inovasi ini akan terus berlanjut sebagai bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Bandung dalam mewujudkan visi Bandung Lebih Bedas: Maju, Berkelanjutan, dan Berdaya Saing menuju Indonesia Emas 2045,” tutup Marlan.