Lingkup.id, Tasikmalaya – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya nomor urut 2, Cecep Nurul Yakin dan Asep Sopari Alayubi menunjukkan keunggulan sementara dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Kabupaten Tasikmalaya berdasarkan hasil hitung cepat, dengan perolehan suara sebesar 53,91 persen.
Perolehan ini menempatkan mereka di posisi teratas, mengungguli dua pasangan lainnya. Paslon nomor urut 1, Iwan Saputra – Dede Muksit Aly hanya memperoleh 16,91 persen, sementara pasangan Ai Diantani – Iip Miftahul Paoz yang bernomor urut 3 mengantongi 29,18 persen suara.
“Ini angka yang sangat luar biasa. Saya bersama Kang Asep serta seluruh partai pengusung, relawan, dan simpatisan mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Kabupaten Tasikmalaya yang telah memberikan kepercayaan kepada kami,” ujar Cecep saat menyampaikan hasil quick count di Primajasa Exhibition Center Singaparna, Sabtu (19/4).
Meskipun baru berdasarkan hitung cepat, Cecep optimistis hasil resmi nantinya tidak akan jauh berbeda. “Sesuai kaidah akademis dan ilmiah, sekalipun ada perubahan, tidak akan signifikan,” katanya.
Cecep menegaskan bahwa kemenangan ini adalah amanah besar yang harus dijaga. Ia berkomitmen untuk menjadi pemimpin bagi seluruh masyarakat, tanpa membedakan pilihan politik saat Pilkada. “Yang mendukung dan tidak mendukung tetap rakyat kami. Semua harus mendapat manfaat dari pembangunan,” tegasnya.
Calon Wakil Bupati Asep Sopari Al-Ayubi menambahkan bahwa pihaknya tak pernah mengendurkan sosialisasi, bahkan melakukan kampanye di lebih dari 1.500 titik. “Kuncinya adalah silaturahmi dan masyarakat paham betul visi dan misi Cecep-Asep,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat, H. Amir Mahfud, yang turut mengawal jalannya PSU, mengungkapkan bahwa hasil ini adalah buah dari strategi yang matang. “Dulu kami kalah karena fokus kami terbagi di 27 daerah. Tapi dalam PSU ini, seluruh kekuatan Gerindra Jawa Barat fokus penuh ke Tasikmalaya,” katanya.
Amir juga mengatakan bahwa kemenangan Cecep-Asep bukan hanya hasil dari kerja keras, tapi juga keadilan dari Mahkamah Konstitusi (MK) yang memutuskan diselenggarakannya PSU. “Kami yakin MK bersikap adil. Bahkan ini kemenangan yang mengejutkan banyak pihak,” katanya.