Olahraga & Kesehatan

Rakerda NPCI Jabar 2025, Strategi Baru Hadapi Transisi dan PEPARDA

Lingkup.id, Bandung – Rapat Kerja Daerah (Rakerda) NPCI Jawa Barat 2025 menjadi momentum penting untuk menjaga keberlanjutan pembinaan dan kompetisi olahraga disabilitas di tengah fase transisi kepemimpinan dan kebijakan pemerintahan. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Jawa Barat, Dr. Hery Antasari, ST, M.Dev.Plg., menilai situasi saat ini menuntut adaptasi dan pendekatan baru agar roda olahraga disabilitas tetap berjalan.

Hal tersebut disampaikan Hery usai membuka Rakerda NPCI Jabar 2025 yang berlangsung di Hotel Golden Flower, Kota Bandung, Selasa (30/12/2025), dan dihadiri jajaran pengurus NPCI Jawa Barat serta perwakilan 27 pengurus cabang NPCI kabupaten dan kota.

Menurut Hery, pergantian kepemimpinan di berbagai level pemerintahan—mulai dari gubernur, wali kota hingga bupati—berimplikasi langsung terhadap kebijakan, terutama pada sektor penganggaran. Kondisi ini menjadi tantangan nyata yang harus dihadapi bersama oleh seluruh pemangku kepentingan olahraga disabilitas.

“Tahun ini adalah masa adaptasi dan transisi. Kebijakan berubah, anggaran pun ikut menyesuaikan. Ini yang paling terasa,” ujarnya.

Meski demikian, Hery menegaskan bahwa keterbatasan tidak boleh menjadi alasan terhentinya agenda olahraga disabilitas. Menurutnya, pembinaan atlet, pemusatan latihan nasional, hingga penyelenggaraan Pekan Paralimpik Daerah (PEPARDA) harus tetap berjalan.

“Dalam kondisi apa pun, olahraga disabilitas tidak boleh berhenti. Life must go on,” tegasnya.

Ia menilai Rakerda kali ini memiliki peran krusial untuk merumuskan langkah-langkah yang lebih teknis dan adaptif, guna menjawab perubahan kebijakan yang semakin dinamis. Pendekatan lama, kata Hery, tidak selalu relevan untuk situasi saat ini sehingga dibutuhkan inovasi dan penyesuaian yang lebih signifikan.

“Cara-cara lama tidak selalu bisa dipakai. Harus ada pendekatan baru agar pembinaan dan kompetisi tetap optimal,” katanya.

Terkait pelaksanaan PEPARDA tahun depan, Hery mengungkapkan bahwa Indramayu telah ditetapkan sebagai tuan rumah melalui surat keputusan. Namun, penetapan tersebut masih dalam tahap asesmen akhir untuk memastikan kesiapan sarana dan prasarana yang sesuai dengan kebutuhan khusus olahraga disabilitas.

“Yang utama adalah kenyamanan dan kemudahan atlet. Jangan sampai penyelenggaraan justru menyulitkan mereka,” ujarnya.

Hery memastikan keputusan final terkait tuan rumah PEPARDA akan segera ditetapkan setelah hasil asesmen dilaporkan kepada Gubernur Jawa Barat dalam waktu dekat.***(Red)

    Lingkup.id Banner Iklan 960 x 150 px