Lingkup.id, Bandung – Pemerintah Provinsi Jawa Barat resmi menunjuk Kabupaten Indramayu sebagai tuan rumah Pekan Paralympik Daerah (Peparda) Jawa Barat tahun 2026. Penunjukan ini disampaikan langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan, usai membuka ajang pencarian bakat atlet disabilitas bertajuk “Mendobrak Batas” di Sport Jabar Arcamanik, Bandung, pada Selasa (27/5/2025).
“Kabupaten Indramayu sudah fix menjadi penyelenggara Peparda 2026. Tinggal menunggu terbitnya Surat Keputusan (SK) penunjukan resmi. Kami sudah berkoordinasi dengan Kadispora Jabar agar seluruh persiapan bisa berjalan optimal,” ujar Erwan.
Ia menyebut penunjukan Indramayu bukan hanya sebagai langkah strategis mendukung agenda olahraga disabilitas, tapi juga sebagai upaya nyata untuk mendorong pembangunan kawasan timur Jawa Barat yang selama ini masih tertinggal dari segi infrastruktur olahraga.
Ketua NPCI Jawa Barat, Hary Susanto, menegaskan pentingnya kesiapan sarana dan prasarana dalam menunjang prestasi atlet. Ia mengingatkan agar proses pembangunan dan perbaikan fasilitas dilakukan sedini mungkin agar tidak menghambat pelaksanaan event.
“Soal fasilitas, itu sangat krusial. Jangan sampai atlet kehilangan momentum hanya karena hambatan teknis,” kata Hary.
Kepala Bidang Keolahragaan Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Indramayu, Karsono, menyambut penunjukan tersebut dengan antusias. Ia menyebut ini sebagai bentuk kepercayaan besar dari Pemprov Jabar yang akan dimanfaatkan sebaik mungkin oleh daerah.
“Ini amanah dan kebanggaan. Kami sudah mulai melakukan persiapan, termasuk mengalokasikan anggaran awal sebesar Rp 2,8 miliar untuk perbaikan fasilitas. Tapi kami juga berharap dukungan penuh dari provinsi, terutama untuk pembangunan lintasan atletik,” ujarnya.
Menurut Karsono, keberadaan lintasan atletik di Indramayu tak hanya penting untuk Peparda, tapi juga untuk menunjang pembinaan jangka panjang atlet dari wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan, dan Subang) yang selama ini minim fasilitas.
Untuk mendukung pelaksanaan multi-event ini, Indramayu menyiapkan dua kawasan utama: kompleks olahraga milik Pertamina yang diperkirakan akan menampung 70% venue, serta fasilitas milik Pemkab Indramayu yang akan direnovasi, termasuk bekas venue Porda 2003. Namun beberapa cabang seperti bowling dan balap sepeda masih akan dipusatkan di luar daerah karena belum tersedianya lintasan khusus.
Ketua NPCI Indramayu, Suprayitno, menyambut baik penunjukan ini dan menyebutnya sebagai langkah nyata pemerataan pembangunan olahraga bagi penyandang disabilitas.
“Selama ini, pembangunan fasilitas olahraga sering terpusat di wilayah barat. Ini langkah maju dan bentuk nyata bahwa semua wilayah, termasuk kami di timur, mendapat kesempatan yang sama,” ujarnya.
Meski menjadi tuan rumah, NPCI Indramayu tidak memasang target tinggi untuk perolehan medali. Fokus utama mereka adalah kesuksesan penyelenggaraan dan menjadikan Peparda sebagai pemicu tumbuhnya ekosistem olahraga disabilitas di daerah.
“Kami realistis, target kami bukan juara umum, tapi sukses penyelenggaraan dan bisa masuk lima besar sudah sangat baik. Kami ingin jadi tuan rumah yang memberi dampak positif jangka panjang,” pungkas Suprayitno.
Dengan waktu persiapan lebih dari satu tahun, penunjukan Indramayu menjadi tuan rumah Peparda 2026 diharapkan mampu menjadi tonggak kebangkitan olahraga disabilitas di wilayah timur Jawa Barat—tidak hanya dari sisi prestasi, tetapi juga dari sisi pembangunan dan inklusivitas.***(Red)