Lingkup.id, Kota Bandung – Kejuaraan Nasional Renang dan Polo Air Bandung Utama 2025 yang berlangsung di Kolam Renang Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) pada 4–7 September 2025 menjadi panggung penting bagi lahirnya generasi baru atlet akuatik Indonesia.
Tercatat 588 atlet dari 12 provinsi ikut serta, mempertandingkan lebih dari 2.300 nomor. Kehadiran peserta dari berbagai daerah, termasuk Bali dan Bengkulu, menunjukkan tingginya antusiasme terhadap kejuaraan yang masuk kalender nasional ini.
Menurut Ketua Pelaksana, M. Idham Dasuki, kejuaraan ini bukan sekadar kompetisi, melainkan langkah persiapan penting bagi Kota Bandung menjelang Babak Kualifikasi Porprov XV/2026. “Sekitar 90 persen atlet Porprov binaan Kota Bandung tampil di sini. Bahkan di nomor polo air, semua tim turun penuh. Target kita jelas: mengawinkan emas putra-putri di Porprov nanti,” ungkapnya.
Ketua Pengcab Akuatik Kota Bandung, Aam Nuryaman, menegaskan bahwa kejuaraan ini adalah sarana evaluasi pembinaan. “Prestasi bukan hadiah, tapi hasil dari sebuah proses. Kejuaraan seperti ini memberi ruang bagi pelatih dan klub untuk menilai sejauh mana perkembangan atlet,” katanya.
Dengan dukungan fasilitas, panitia, dan peran aktif masyarakat olahraga, Kejurnas Renang dan Polo Air Bandung Utama 2025 diharapkan mampu melahirkan atlet muda potensial.
“Harapan kami, semakin banyak kejuaraan digelar, semakin besar pula peluang pembinaan berjalan simultan. Ini bukan hanya untuk Bandung, tapi juga untuk prestasi akuatik Indonesia,” tutup Aam Nuryaman.
Hal senada disampaikan Wali Kota Bandung, Muhamad Farhan, yang melihat event ini sebagai bentuk regenerasi atlet muda. “Kegiatan olahraga untuk kelompok umur harus terus digalakkan. Ini investasi jangka panjang untuk prestasi 10 hingga 20 tahun ke depan,” ujarnya.
Farhan juga menekankan pentingnya kolaborasi orang tua, pelatih, dan klub. “Mencetak prestasi bukan pekerjaan sulap. Ada kerja keras, pembinaan berkelanjutan, dan motivasi yang harus dijaga,” tambahnya.Farhan bahkan menargetkan Bandung sebagai basis pengembangan akuatik nasional menuju Indonesia Emas 2045. “DBON (Desain Besar Olahraga Nasional) menempatkan ITB dan UPI sebagai pusat sport science. Jadi wajar kalau Bandung harus melahirkan atlet berprestasi dari cabang akuatik,” tegasnya.*** (Red)