Olahraga & Kesehatan

Kejurda NPCI Jabar 2025 Jadi Fondasi Utama Pembinaan Atlet Disabilitas Berbasis Data Menuju Peparda dan Peparnas

Lingkup.id, Bandung – National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Jawa Barat menghadirkan semangat baru dalam dunia olahraga disabilitas melalui Kejuaraan Daerah (Kejurda) Paralimpik 2025 yang digelar 8–9 Desember di Bandung. Tak sekadar menjadi ajang bertanding enam cabang olahraga atletik, renang, bulu tangkis, tenis meja, catur, dan boccia. Kejurda tahun ini menegaskan transformasi besar: pembinaan atlet kini ditata lebih terukur, berkelanjutan, dan berbasis data.

Acara dibuka oleh Analis Kebijakan Ahli Muda Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora Jabar, Dicky Waluya Badrukamal di SPOrT Arcamanik. Hadir pula Ketua NPCI Jabar Hary Susanto dan jajaran pengurus, menandai pentingnya komitmen kolektif terhadap ekosistem pembinaan atlet disabilitas.

Dicky menekankan bahwa keberlangsungan Kejurda menjadi “jantung” pembinaan. Melalui event ini, pola latihan setiap pengcab bisa terlihat dengan jelas apakah pembinaannya terarah atau sekadar formalitas. Ia menegaskan, konsistensi menjadi kunci melahirkan atlet berprestasi yang kelak memperkuat kontingen Jawa Barat di Peparnas, ASEAN Para Games hingga Asian Youth Para Games.

Ketua NPCI Jabar, Hary Susanto, menambahkan bahwa Kejurda tahun ini berfungsi sebagai tolok ukur kekuatan nyata NPCI Jabar menjelang Peparda 2026. Dengan 511 atlet berkompetisi di berbagai venue, Hary menyebut peningkatan peserta menjadi sinyal positif pembinaan daerah. “Kami mengejar kualitas, bukan panjangnya waktu penyelenggaraan,” ujarnya.

Bidang Binpres NPCI Jabar, Iman Imanudin, menyampaikan hal yang lebih strategis: Kejurda wajib digelar setiap tahun. Menurutnya, multi-event seperti Peparnas tidak bisa dipersiapkan hanya dalam beberapa bulan. Kejurda menjadi ruang evaluasi pembinaan daerah, sekaligus “puncak” bagi atlet yang sepanjang tahun berlatih.

Ia mengungkapkan bahwa Binpres kini mulai bergerak menggunakan data prestasi atlet sebagai basis pengambilan keputusan. Setelah Kejurda selesai, para peraih medali langsung menjalani tes parameter pada Rabu tanpa kembali ke daerah masing-masing—sebuah langkah efisiensi dan penguatan data pembinaan.

NPCI Jabar juga membuka peluang memperluas cakupan cabang olahraga. Meski tahun ini hanya enam cabor dipertandingkan karena efisiensi, ke depan ditargetkan meningkat menjadi 17 hingga 20 cabang layaknya Peparnas.

Dengan pendekatan baru yang lebih modern, sistematis, dan berbasis data, Kejurda NPCI Jabar 2025 tidak hanya menjadi kompetisi, tetapi pondasi masa depan prestasi olahraga disabilitas Jawa Barat.***(Red)

    Lingkup.id Banner Iklan 960 x 150 px