Lingkup.id, Sumedang— Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Jawa Barat, Kak Herman Suryatman, menegaskan komitmennya untuk memimpin gerakan Pramuka Jabar agar menjadi yang terbaik dalam sejarah. Dalam sambutan pada kegiatan pelantikan pengurus Kwarda periode 2025–2029 di Bumi Perkemahan Kiara Payung, Kabupaten Sumedang, ia menyampaikan optimisme, semangat juang, serta arah kerja organisasi ke depan.
“Insyaallah ini menjadi pengurus terbaik dalam sejarah. Petarung… sabubukna,” tegas Kak Herman.
Ia mengapresiasi seluruh pihak yang telah mempersiapkan pelantikan dengan baik, terlebih karena acara bertepatan dengan Hari Guru dan pelantikan Baznas.
“Semoga kebaikannya dibalas dengan pahala yang lebih baik,” ujarnya.
Kak Herman menekankan bahwa Kwarda Jabar akan langsung bekerja tanpa jeda. Salah satu fokus awal adalah membantu penanganan bencana di sejumlah kecamatan di Kabupaten Bandung.
“Kita akan bekerja tanpa jeda. Kita arahkan seluruh pengurus untuk peduli bencana dan memastikan logistik tersalurkan dengan tepat sasaran.”
Kwarda Jabar telah mengumpulkan dana Rp18 juta, dan Kak Herman menambahkan Rp7 juta, sehingga total donasi awal mencapai Rp25 juta.
“Percayakan kepada kami, insyaallah akan kita salurkan,” ujarnya.
Pramuka Jabar juga tengah berkoordinasi dengan Gubernur terkait langkah penanganan bencana. Malam ini, Kwarda akan menggelar konsolidasi bersama ketua-ketua Kwarcab se-Jabar.
Kak Herman juga menginstruksikan seluruh Kwarcab untuk segera membuka donasi selama 4–5 hari ke depan. Ia menyebut sudah ada mitra kerja yang siap memberikan bantuan, termasuk untuk wilayah Sumut dan Aceh.
“Kita akan siapkan perwakilan, sekitar 5–10 orang pengurus. Tidak hanya ke posko, tetapi langsung aksi konkret, termasuk kemungkinan membantu rehab rumah.”
Arahan Gubernur Jawa Barat adalah membuka posko di Aceh Tamiang, salah satu wilayah dengan kondisi terparah.
“Itu jadi prioritas kita,”tambahnya
Kak Herman memastikan bahwa keberangkatan tim sudah dikomunikasikan dengan pihak Lanud sebagai bagian dari dedikasi Pramuka Jabar.
“Perjalanan 5–7 hari. Kita siapkan tim 1, lalu digantikan tim 2. Hari pertama hingga ketiga harus fokus, konkret, dan membawa marwah Kwarda Jabar.”
Dalam arah kebijakan organisasi, Kak Herman menegaskan bahwa Pramuka Jabar akan menjadi gerakan yang substansial dan berdampak pada peradaban sosial.
Program-program yang sudah baik dari periode sebelumnya akan dilanjutkan, sementara program baru yang inovatif akan dikembangkan. Kwarda juga akan memperkuat dukungan terhadap program Kwartir Nasional dan Kwarcab.
“Kalau Kwarcabnya bagus, kita support. Gerakan ini harus berdampak: rempug jukung sauyunan.”
Kak Herman menegaskan bahwa visi Pancawaluya Ngajati Diri, Pramuka Jabar Istimewa, dan Petarung Sabubukna bukan hanya target, tetapi bintang penuntun gerakan.
Ia menyampaikan bahwa visi besar Pramuka adalah meningkatkan kualitas SDM, mengingat tantangan utama Jawa Barat masih berkaitan dengan kemiskinan, pengangguran, dan kesejahteraan.
“Pramuka harus ikut berkontribusi, terutama untuk generasi muda.”
Pembangunan karakter melalui Pancawaluya akan diinternalisasikan kepada siswa SMA/SMK, termasuk rencana kegiatan mingguan di luar kelas dan penggunaan seragam Pramuka setiap seminggu sekali.


