Lingkup.id, Tasikmalaya – Menyikapi kondisi kebangsaan yang tengah diliputi duka akibat bencana alam di sejumlah daerah, DPD Partai Gerindra Jawa Barat mengarahkan seluruh jajaran struktur partai di tingkat daerah untuk mengisi pergantian tahun dengan kegiatan bernuansa empati dan kepedulian lingkungan.
Ketua DPD Gerindra Jawa Barat, H Amir Mahpud, mengeluarkan instruksi resmi kepada Ketua DPC, Ketua Fraksi, anggota legislatif, hingga kader partai se-Jawa Barat agar menggelar doa bersama pada malam pergantian tahun 2026.K eesokan harinya, tepat 1 Januari, seluruh daerah diminta melaksanakan aksi penanaman seribu pohon.
Instruksi tersebut tertuang dalam surat bernomor 12-033/A/DPD-Gerindra-Jabar/2025. Amir Mahpud, yang akrab disapa Haji Aming, menegaskan bahwa kebijakan ini merupakan bentuk kepekaan partai terhadap situasi nasional yang sedang diwarnai musibah banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, yang menyebabkan banyak korban terdampak, termasuk korban jiwa.
Menurut Amir, perayaan tahun baru semestinya tidak diisi dengan euforia berlebihan yang justru berpotensi melukai perasaan masyarakat yang sedang tertimpa bencana. Ia menekankan pentingnya mengganti tradisi pesta dengan kegiatan reflektif dan bermanfaat.
“Momentum pergantian tahun harus kita maknai dengan empati. Doa bersama dan penanaman pohon adalah simbol kehadiran dan kepedulian kita terhadap sesama serta alam,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa kepedulian sosial perlu berjalan seiring dengan kesadaran ekologis. Amir menilai, nilai-nilai keagamaan sejatinya tidak terlepas dari tanggung jawab menjaga kelestarian lingkungan.
“Dalam ajaran agama, kerusakan alam terjadi akibat kelalaian manusia. Karena itu, mendekatkan diri kepada Tuhan harus dibarengi dengan ikhtiar merawat ciptaan-Nya,” kata Amir.
Lebih lanjut, Amir berharap kegiatan tersebut dapat membangun kesadaran kolektif bahwa musibah bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Terlebih, Indonesia juga memiliki potensi ancaman bencana besar seperti gempa megathrust yang kerap diingatkan oleh BMKG.
“Kebersamaan, solidaritas, dan persatuan sebagai bangsa harus terus dirawat. Hari ini saudara kita tertimpa musibah, bukan tidak mungkin esok lusa giliran kita,” tegasnya.
Terkait teknis pelaksanaan, Amir menyerahkan sepenuhnya kepada masing-masing DPC untuk menyesuaikan dengan kondisi daerah, termasuk lokasi, konsep acara, dan keterlibatan masyarakat. Ia mendorong kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan setempat.
Iajuga menyarankan agar kegiatan doa bersama melibatkan kaum duafa dan anak yatim, sebagai bagian dari upaya memperkuat nilai kemanusiaan dalam momentum tersebut. Amir menegaskan agar tidak ada kader Gerindra yang merayakan malam tahun baru dengan aktivitas hura-hura.
“Silakan dikemas sebaik mungkin, yang terpenting maknanya sampai dan tidak melenceng dari semangat empati dan kepedulian,” pungkasnya.


