Lingkup.id, Bandung – Ketua National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Jawa Barat Hary Susanto menegaskan bahwa penyelenggaraan Pekan Paralimpik Daerah (Peparda) VII/2026 merupakan bentuk komitmen nyata NPCI Jabar dalam menjamin hak berkompetisi atlet disabilitas sekaligus menjaga kesinambungan pembinaan olahraga prestasi di Jawa Barat.
Menurut Hary, Peparda bukan sekadar agenda rutin, melainkan ruang penting bagi atlet disabilitas untuk mengukur hasil latihan, menunjukkan prestasi, dan menjaga motivasi pembinaan yang telah berjalan bertahun-tahun.
“Yang terpenting bagi kami adalah atlet bisa bertanding. Peparda harus terlaksana dengan baik, karena ini hak teman-teman disabilitas yang sudah berlatih dan mempersiapkan diri,” ujar Hary di sela Rapat Kerja Daerah (Rakerda) NPCI Jabar 2025 di Hotel Golden Flower, Bandung, Selasa (30/12/2025).
Hary menegaskan bahwa persoalan lokasi bukan menjadi faktor utama. Selama pelaksanaan berjalan aman, lancar, dan layak bagi atlet disabilitas, Peparda harus tetap digelar sesuai jadwal.
“Dimanapun tempatnya tidak jadi masalah. Yang penting Peparda terlaksana, tidak ada penundaan dan tidak ada pembatalan,” tegasnya.
Ia memastikan Peparda VII akan berlangsung tepat waktu pada tahun 2026. Kepastian tersebut, kata Hary, penting agar para atlet tetap fokus menjalani program latihan tanpa dibayangi ketidakpastian kompetisi.
Hary mengungkapkan bahwa penundaan Peparda berpotensi mengganggu ritme pembinaan atlet di daerah. Peparda menjadi mata rantai penting dalam sistem pembinaan berjenjang, mulai dari tingkat kabupaten/kota hingga nasional.
“Peparda adalah tolok ukur pembinaan di daerah. Kalau ini terganggu, dampaknya bisa panjang terhadap prestasi Jabar ke depan,” jelasnya.
Meski lokasi masih bersifat tentatif, NPCI Jabar menegaskan penentuan tuan rumah akan berbasis pada kesiapan sarana dan prasarana yang ramah disabilitas, termasuk aspek keamanan dan kenyamanan atlet.
“Siapa pun daerah yang siap, itu yang akan kami tetapkan. Yang penting aman, kondusif, dan mendukung kebutuhan atlet disabilitas,” ujarnya.
Hary menyebutkan keputusan final terkait lokasi Peparda VII/2026 akan diumumkan dalam waktu dekat setelah melalui kajian dan koordinasi lintas pihak.
“Tunggu sekitar sepekan lagi. Insya Allah sudah ada kepastian,” katanya.
Dengan kepastian pelaksanaan Peparda 2026, Hary berharap seluruh atlet disabilitas di Jawa Barat tetap menjaga semangat latihan dan persiapan. NPCI Jabar, kata dia, berkomitmen menjadikan Peparda sebagai ajang kompetisi yang inklusif, berprestasi, dan bermartabat.
“Peparda bukan hanya soal medali, tapi soal penghargaan terhadap proses, kerja keras, dan hak atlet disabilitas untuk tampil dan berprestasi,” pungkas Hary.***(Red)


