Lingkup.id, Tasikmalaya – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tasikmalaya terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan masyarakat. Kali ini, fokus diberikan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan menggelar Sekolah Pasar Modal (SPM) yang berlangsung di Kantor Bupati Tasikmalaya, Singaparna, Rabu (24/9/2025).
Kegiatan tersebut menjadi bagian dari rangkaian Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025 dan diikuti oleh 100 ASN dari lingkungan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya. Tujuannya, agar ASN mampu memahami produk-produk investasi pasar modal yang legal sekaligus terhindar dari praktik penipuan berkedok investasi.
Kepala Bagian Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen (PEPK) serta Layanan Manajemen Strategis (LMS) OJK Tasikmalaya, Dendy Juandi, menyampaikan bahwa berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025, indeks inklusi keuangan nasional telah mencapai 80,51 persen.
“Melalui kegiatan SPM ini kami ingin memberikan pemahaman langsung mengenai investasi pasar modal. Dengan demikian, ASN peserta dapat membuka Rekening Dana Nasabah (RDN), memahami instrumen investasi yang legal, serta menyebarkan literasi keuangan di lingkungannya,” kata Dendy.
Dendy menambahkan, saat ini mayoritas masyarakat masih memilih deposito atau logam mulia sebagai bentuk investasi. Padahal, pasar modal juga menawarkan pilihan investasi yang aman dan legal. Namun, kurangnya pemahaman sering dimanfaatkan pihak tidak bertanggung jawab melalui tawaran investasi ilegal maupun jebakan judi online.
Berdasarkan data Satgas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI), sejak 2017 hingga Juni 2025 telah ditutup 13.228 entitas ilegal, terdiri dari 1.811 investasi ilegal, 11.166 pinjaman online ilegal, dan 251 gadai ilegal.
“Kami berharap setelah mengikuti kegiatan ini, ASN tidak hanya mampu berinvestasi secara cerdas dan aman, tetapi juga menjadi duta literasi keuangan. Dengan begitu, masyarakat semakin terlindungi dari praktik keuangan ilegal,” tambah Dendy.
Sementara itu, Kepala Bagian Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Kabupaten Tasikmalaya, Atep Dadi Sumardi, menegaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan komitmen Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) untuk memperluas pemahaman masyarakat mengenai pasar modal.
“Kami berharap peserta dapat mengenal instrumen investasi seperti saham, obligasi, dan reksa dana, memahami risiko dan manfaatnya, serta mendorong tumbuhnya investor lokal di Kabupaten Tasikmalaya,” ujar Atep.
Kegiatan ini juga menghadirkan Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Barat, Achmad Dirgantara, serta Marketing Officer MNC Sekuritas Bandung, Beni Fitriadi, sebagai narasumber.
Selain Sekolah Pasar Modal, sepanjang September 2025 OJK Tasikmalaya juga telah menggelar berbagai program edukasi keuangan, mulai dari sosialisasi literasi keuangan untuk pekerja migran, mahasiswa, pelajar, hingga masyarakat umum di Priangan Timur.
Ke depan, OJK memastikan akan terus bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan guna meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, sekaligus memperkuat perlindungan masyarakat dari praktik keuangan ilegal.