Lingkup.id, Tasikmalaya – Puluhan warga di Desa Kamulyan dan Gunajaya, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat dilaporkan terserang penyakit misterius secara massal. Hingga Kamis (24/01/25), tercatat sebanyak 40 warga mengalami gejala serupa, yang menyerupai wabah chikungunya.
Para pasien dilaporkan mengalami demam tinggi, nyeri otot, pusing, hingga kelumpuhan sementara yang membuat mereka kesulitan berdiri. Sebagian besar penderita belum dapat beraktivitas seperti biasa dan hanya bisa beristirahat di rumah.
Ketua RT 011 Desa Kamulyan, Heri Supriadia, menjelaskan bahwa gejala penyakit ini muncul secara tiba-tiba. “Tiba-tiba sakitnya terus demam, nyeri, lumpuh,” ungkapnya.
Menanggapi kondisi ini, petugas surveilans dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya langsung turun ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Sebanyak 25 warga akan menjalani rapid test chikungunya sebagai langkah awal.
Menurut Rina Marina, petugas surveilans Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, hasil rapid test pada dua warga sebelumnya menunjukkan hasil negatif. Namun, gejala yang ditunjukkan pasien sangat menyerupai chikungunya.
“Kalau lihat gejalanya memang mengarah ke chikungunya, tapi tentu kami harus menunggu hasil. Karena rapid test negatif, maka akan dilanjutkan dengan PCR,” jelas Rina Marina.
Petugas medis akan melakukan pemeriksaan PCR untuk memastikan jenis penyakit yang menyerang masyarakat di wilayah ini. Sementara itu, pasien yang terjangkit terus mendapatkan pengobatan dari Puskesmas setempat dengan harapan dapat segera pulih.
Warga diminta untuk tetap waspada, menjaga kebersihan lingkungan, dan segera melapor ke petugas medis jika mengalami gejala serupa. Penyakit chikungunya biasanya disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti yang juga menjadi vektor demam berdarah. Pencegahan dengan membersihkan lingkungan menjadi langkah penting untuk meminimalkan risiko penyebaran penyakit ini.
Hingga kini, penyebab pasti dari penyakit misterius ini masih dalam tahap investigasi lebih lanjut oleh pihak berwenang.
Baca Juga : Optimalisasi Lahan Kering untuk Ketahanan Pangan di Galunggung Tasikmalaya