Lingkup.id, Bandung – Pengelolaan keuangan yang bersih dan bertanggung jawab menjadi kunci keberlangsungan pembinaan atlet penyandang disabilitas di Jawa Barat. Kesadaran inilah yang mendorong NPCI Jawa Barat menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Tata Kelola Keuangan 2025 sebagai upaya menjaga kepercayaan sekaligus kesinambungan prestasi.
Ketua Pelaksana Bimtek, Ukun Rukaendi, menegaskan bahwa tata kelola keuangan bukan sekadar urusan administrasi, melainkan fondasi moral organisasi. Menurutnya, setiap rupiah anggaran yang dikelola NPCI Jabar harus dapat dipertanggungjawabkan secara transparan karena menyangkut masa depan atlet dan organisasi.
“Kalau keuangannya tidak rapi, program sebaik apa pun bisa runtuh. Karena itu, penguatan pemahaman soal keuangan harus terus dilakukan,” ujar Ukun.
Ia menjelaskan, mekanisme pengawasan seperti revisi anggaran oleh Dispora merupakan hal wajar dan justru menjadi pengingat agar penggunaan dana tetap berada di jalur yang benar. Hal tersebut dinilai penting untuk mencegah potensi penyimpangan sekaligus menjaga kredibilitas organisasi olahraga disabilitas.
Bimtek yang digelar di Hotel Golden Flower, Kota Bandung, Rabu (17/12/2025), menjadi ruang belajar bersama bagi pengurus NPCI kabupaten/kota se-Jawa Barat. Melalui kegiatan ini, para pengurus dibekali pemahaman regulasi dan praktik pengelolaan keuangan yang akuntabel.
Menariknya, Ukun menekankan bahwa mengelola keuangan di lingkungan NPCI membutuhkan ketenangan batin dan integritas tinggi. Ia menilai, pengurus keuangan tidak boleh bekerja demi popularitas, melainkan demi keberkahan dan tanggung jawab moral.
“Ini bukan soal hebat-hebatannya. Mengelola keuangan NPCI itu soal amanah,” tuturnya.
Ke depan, NPCI Jabar bahkan berencana menambahkan penguatan spiritual dalam setiap kegiatan organisasi. Langkah ini diyakini dapat menjadi benteng moral agar pengelolaan keuangan tetap lurus dan berpihak pada kepentingan atlet.
Bimtek Tata Kelola Keuangan NPCI Jawa Barat 2025 diikuti oleh perwakilan 27 pengurus cabang kabupaten/kota dan berlangsung selama dua hari hingga 18 Desember 2025. Kegiatan ini diharapkan menjadi pijakan kuat bagi terciptanya organisasi yang sehat, transparan, dan siap menopang prestasi atlet paralimpik Jawa Barat.***(Red)
